Mengenal Penyebab Dari Laryngopharyngeal Reflux


Pernahkah Anda mengalami sakit perut atau asam lambung? Gejala khas termasuk mulas, nyeri dada dan mual. Namun ada juga yang disebut dengan laryngopharyngeal reflux atau LPR. Ini adalah refluks yang terjadi secara diam-diam, bahkan tanpa gejala. Sedangkan ketika kembali, isi lambung bisa naik atau mengalir kembali ke kerongkongan, berlanjut ke tenggorokan dan pita suara, bahkan ke saluran udara. Orang yang mengalaminya mungkin tidak tahu itu terjadi sampai gejala parah muncul.

Apa penyebabnya?

Saat makan, makanan idealnya bergerak dari mulut ke kerongkongan dan kemudian ke perut. Kemudian sistem pencernaan mulai bekerja untuk menyerap nutrisi dan membuang limbah.
Terkadang asam lambung bisa naik kembali ke kerongkongan. Tubuh dirancang untuk mencegah hal ini berkat otot-otot elastis yang disebut sfingter.

Ini adalah otot yang membuka dan menutup, yang memisahkan kerongkongan dan lambung. Tetapi ketika refluks atau asam lambung naik, otot-otot ini biasanya rileks dan tidak menutup dengan benar. Begitu juga pada penderita refluks laringofaringeal.

DIAGNOSIS REFLUKS

Jika Anda mengalami gejala refluks tetapi tidak tahu apa itu, bicarakan dengan dokter Anda. Jangan remehkan gejala seperti sakit maag, apalagi jika terjadi lebih dari dua kali seminggu dan terus menerus.

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh. Mulailah dengan bertanya tentang riwayat gejala Anda, obat yang Anda minum, dan gejala saat ini.

Selain itu, dokter juga dapat memberikan rujukan ke spesialis THT untuk dugaan refluks laringofaringeal yang menyebabkan cedera. Tujuannya agar luka bisa segera diobati.
Selain itu, untuk mengetahui seberapa serius kondisinya, dokter mungkin akan melakukan endoskopi. Tes ini dilakukan dengan memasukkan tabung tipis dengan kamera mini di depannya melalui mulut. Dari sana, pengobatan yang paling tepat dapat dirumuskan.

Risiko Komplikasi

Asam lambung dapat mengiritasi lapisan sensitif kerongkongan. Bahkan dapat merusak jaringan di kerongkongan, tenggorokan, dan pita suara. Pada orang dewasa, komplikasi yang paling umum adalah iritasi berkepanjangan, pembentukan jaringan parut, bisul dan risiko mengembangkan kanker tertentu. Dalam kasus yang lebih jarang, refluks diam juga dapat menyebabkan jaringan baru tumbuh.

Oleh karena itu, carilah pengobatan yang tepat bagi orang tua yang mencurigai anaknya mengidap LPR. Sangat penting untuk menemui dokter jika gejala refluks laringofaringeal berlanjut. Semakin cepat diobati, semakin rendah risiko cedera dan komplikasi. Sebagian besar waktu, proses pemeriksaan untuk membuat diagnosis tidak menimbulkan rasa sakit.