Beberapa Ciri Saham Yang Layak Beli

Saya suka emiten yang murah dengan kinerja yang berkelanjutan. Akan menjadi nilai plus apabila kinerjanya bertumbuh dan termasuk kategori bluechip.

Berikut adalah 3 ciri umum saham layak beli. Saham seperti ini bisa ditemukan di kategori bluechip hingga saham lapis tiga. Ada banyak saham bagus dan murah jika kita berniat menggali satu-persatu seluruh saham yang ada di BEI yang kini berjumlah lebih dari 800 emiten.

1. Kinerja Berkelanjutan

Saya mencari perusahaan dengan kinerja berkelanjutan. Bukan berarti saya anti pertumbuhan, justru saham bertumbuh memberikan nilai tambah dalam penilaian saya. Tidak masalah jika kita investasi pada perusahaan yang sudah mature dan kinerjanya tidak tumbuh lagi. Asalkan produknya memang bagus dan undervalue. Jadi kita bisa “bermain” di valuasinya.

Selain masih bagus dan ada potensi kenaikan harga saham, memilih perusahaan berkelanjutan juga lebih ramah lingkungan. Jadi perusahaan tidak menghalalkan segala cara hanya demi meningkatkan kinerja. Kita bisa melihat keberlanjutan dari pendapatan, laba bersih, dan dividennya. Pastikan dividen yang dibagikan wajar dan konsisten.

2. Ekuitas Tumbuh

Satu hal yang menurut saya sebaiknya bertumbuh adalah ekuitasnya. Ekuitas adalah berapa modal yang dimiliki perusahaan yakni seluruh aset perusahaan dikurangi seluruh utangnya. Ekuitas bisa bertambah karena ada laba ditahan dan berkurang apabila mengalami kerugian. Suatu hari nanti, bisa saja perusahaan memutuskan membagikan laba ditahan ini sebagai dividen jumbo.

Jadi saya menyukai perusahaan yang dividend payout rationya masih memungkinkan ekuitasnya bertumbuh. Meski laba bersih stagnan, ekuitas masih bisa tumbuh.

Namun pada beberapa emiten, tidak masalah apabila dividend payout ratio mencapai 100% karena memiliki model bisnis yang berbeda seperti UNVR.

3. Ekuitas Tumbuh

Satu hal yang menurut saya sebaiknya bertumbuh adalah ekuitasnya. Ekuitas adalah berapa modal yang dimiliki perusahaan yakni seluruh aset perusahaan dikurangi seluruh utangnya. Ekuitas bisa bertambah karena ada laba ditahan dan berkurang apabila mengalami kerugian. Suatu hari nanti, bisa saja perusahaan memutuskan membagikan laba ditahan ini sebagai dividen jumbo.

Jadi saya menyukai perusahaan yang dividend payout rationya masih memungkinkan ekuitasnya bertumbuh. Meski laba bersih stagnan, ekuitas masih bisa tumbuh.

Namun pada beberapa emiten, tidak masalah apabila dividend payout ratio mencapai 100% karena memiliki model bisnis yang berbeda seperti UNVR.