Mengenal Lebih Jauh Dengan Pemanis Buatan Alami Stevia

Oh stevia…..

Saat ini banyak orang yang mulai menyadari pentingnya menjaga konsumsi gula.

Karena konsumsi gula berlebih dapat berdampak terhadap resiko penyakit diabetes.

Oleh karena itu sebagian orang telah memilih alternatif pengganti gula sebagai pemanis makanan/minuman mereka.

Salah satunya adalah pemanis dari daun stevia.

Oh stevia…..

Pernahkah kalian mendengar nama daun stevia?

Stevia rebaudiana Bertoni, tanaman yang berasal dari

daerah amerika latin dan telah digunakan sejak lama sebagai pemanis alami. Tanaman ini memiliki tinggi 30-60 cm, daun agak memanjang dan sekilas terlihat mirip daun mint. Daun inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai pemanis.

Kok manis ya?

Daun stevia memiliki rasa manis karena adanya kandungan stevioside, rebaudioside A, rebaudioside C, dan dulcoside A. Bahkan saat ini telah ditemukan gabungan senyawa REB lain yang terkandung dalam daun stevia.

Senyawa tersebut memiliki rasa lebih manis 200-300 kali

dari gula (sukrosa). Selain itu, stevia ternyata mengandung senyawa flavanoid dan antioksidan yang baik untuk membantu meningkatkan imunitas tubuh serta menangkal radikal bebas.

Manfaat lain

Berdasarkan penelitian Putri dkk (2017), daun stevia mampu menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans penyebab karies gigi.

Hal ini dikarenakan tannin pada daun stevia dapat bekerja sebagai antibakteri dengan mendenaturasi protein DNA dan merusak membran sel bakteri.

Selain itu kandungan stevioside dalam stevia mampu

menginaktivasi dekstran sukrosa sehingga menghambat kerja dari bakteri.

Stevia juga bersifat lebih stabil terhadap suhu tinggi, nontoksik, dan rendah kalori sehingga sangat tepat untuk digunakan sebagai pengganti gula.

Penggunaan Stevia

Pemanis ini cocok dan aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Daun stevia telah banyak digunakan di industri, termasuk di Indonesia. Senyawa hasil ekstraksi dari daun stevia yang

disebut glikosida steviol telah lama diizinkan sebagai bahan tambahan pangan (BTP) pemanis di Indonesia. Penggunaannya beragam, bisa untuk permen, minuman, dsb. Di luar negeri, contohnya Jepang, pemanis ini dapat dipakai untuk produk olahan seafood, permen, dan soft drink.

Yang paling populer adalah sebagai table-top sweetener. Itu loh, pemanis sachetan yang ada di meja makan hehe 🙂

Adakah stevia di meja makanmu?