Mourinho : Penalti Gagal, Messi Trauma Dengan Piala Dunia 2014

Bintang Argentina Lionel Messi mendatkan banyak cibiran usai kembali gagal mengeksuki penalti dalam pertandingan melawan timnas Islandia pada grup D Piala Dunia di Russia. Ternyata kegagalan Messi juga mendapatkan sorotoan oleh Jose Mourinho yang menjadi komentator dari stasiun televisi Russia.

Mourinho beranggapan jika Messi merupakan hanya manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan, dan bukan seorang Superman. Bagi Mourinho sering gagalnya Messi dalam mengeksekusi penalti dikarenakan traumanya dalam pertandingan pertandingan besar di level negara. Mulai dari Piala Dunia 2010, 2014 dan Coppa Amerika ketika menghadapi Chile di final.

Apalagi untuk dua ajang terakhir yang di  ikuti oleh bintang Barcelona itu, merupakan yang terfatal menurut Mourinho. Ketika Piala Dunia 2014 sendiri Messi sempat bermain di final bersama Argentina melawan Jerman, namun Tim Tanggo harus di kalahkan oleh Jerman dengan skor 1-0, padahal kala itu Messi memiliki banyak kesempatan untuk menjebol gawang Manuel Never.

Tidak hanya itu pada pertandinagan Coppa Amerika pada 2016 yang lalu Messi juga sempat bermain di babak final melawan Chile dan ketika itu kedua tim harus saling  adu jotos lewat adu penalti. Messi yang mengambil tendangan penalti kembali gagal mengeksekusinya hingga membuat dirinya sempat frustasi dan sempat memutuskan pensiun dari timnas Argentina hingga terakhirnya ia kembali mencabut ucapannya untuk pensiun usai Argentina lolos ke Piala Dunia 2018 dari babak kualifikasi.

Mourinho yang pernah berhadapan dengan Messi ketika menangani Real Madrid mengukapkan sangat detail mengapa La Pulga kerap gagal mengeksekusi penalti dalam gelaran besar seperti Piala Dunia dan Coppa America demi membela negaranya.

”Messi mengalami tekanan, kegagalannya di Piala Dunia dan Coppa America sangat berdampak dengan pertandingan melawan Islandia. Dia menjadi kapten dan dia sering mengalami kegagalan dalam turnamen seperti Piala Dunia dan Coppa America.” ucap Mou.

”Kualitasnya tidak di ragukan lagi, tapi tidak ada pemain di timnas yang bisa membantunya seperti di Barcelona. Dia Messi harus berjuang sendiri tanpa di bantu rekan rekannya. Ia harus menjemput bola hingga setengah lapangan, berlari melawan dua hingga tiga pemain dan mencoba mencetak gol, dengan usia 30 tahun itu mustahil,lalu dengan ban kapten yang di embannya akan sangat berat baginya.” sambung Mourinho.