Reksa Dana Ternyata Berbeda Dengan Main Saham Loh !


Reksa dana akhir-akhir ini menarik perhatian banyak orang, terutama di kalangan generasi milenial. Pasalnya, reksa dana bisa menjadi tahap awal dalam kegiatan investasi seseorang. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh kemudahan yang ditawarkan oleh kendaraan investasi ini.

Namun, sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan reksa dana, ada baiknya untuk mengetahui apa itu reksa dana karena reksa dana tidak hanya ada dalam satu jenis, tetapi dalam bentuk yang berbeda, misalnya reksa dana saham.

Simak penjelasan reksa dana di bawah ini untuk informasi selengkapnya, yuk!

Wawasan dan jenis dana investasi

Seperti yang kita ketahui bersama, kerugian reksa dana yang dapat ditanggung oleh setiap individu berbeda satu sama lain. Untuk mengatasi masalah ini, reksa dana menggabungkan berbagai jenis reksa dana, yang persentasenya disesuaikan dengan profil risiko Anda. Jadi ketika Anda membelanjakan sejumlah uang, dana tersebut dibagi menjadi beberapa jenis reksa dana berikut!

Reksa Dana Pasar Uang

Seperti reksa dana saham, dana yang diserahkan akan dihimpun oleh manajer investasi. Namun, uang tersebut nantinya akan digunakan untuk membeli produk pasar uang seperti deposito dan surat berharga tertentu. Reksa dana ini dipilih karena memiliki imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan deposito berjangka, dengan risiko yang rendah.

Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana yang 80% anggarannya digunakan untuk obligasi atau surat utang, baik untuk pemerintah maupun untuk perorangan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan pengembalian yang stabil. Perlu dicatat bahwa risiko pendapatan tetap umumnya lebih besar daripada reksa dana pasar uang.

Dana investasi berimbang

Reksa dana campuran adalah jenis reksa dana yang alokasi dananya tersebar di berbagai portofolio investasi, seperti saham, obligasi, dan pasar uang. Reksa dana campuran risiko menengah dengan imbal hasil yang lebih tinggi daripada reksa dana pendapatan tetap.

Itulah beberapa contoh reksa dana yang bisa Anda pilih. Namun, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada baiknya untuk berdiskusi dengan manajer Anda tentang kombinasi jenis reksa dana di atas yang tepat untuk Anda. Ini juga dikenal sebagai dana investasi campuran. Perbedaan reksa dana dan saham. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, reksa dana memiliki resiko yang rendah untuk investasi tidak seperti saham yang Anda beli sendiri. Lihat manfaat dana ekuitas dan investasi ekuitas di bawah ini untuk informasi lebih lanjut!

Demikian penjelasan mengenai reksa dana dan saham. Perlu diingat bahwa mereka semua memiliki pro dan kontra sendiri. Oleh karena itu, pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda atau kemampuan Anda menanggung kerugian.

SEGALA HAL TENTANG SAHAM

Saat ini kita pasti tidak asing dengan yang namanya saham. Selama pandemi Covid-19, saham menjadi sangat booming. Saham adalah bukti kepemilikan sebuah perusahaan atau penyertaan modal terhadap sebuah perusahaan. Ketika kita memiliki saham, maka kita bisa mengklaim kepemilikan terhadap suatu perusahaan. Kita bisa menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham berapapun jumlah saham yang kita miliki. Jika ingin memiliki saham kita bisa membelinya di pasar modal. Pasar modal di Indonesia dikenal dengan nama Bursa Efek Indonesia.

Terdapat berbagai jenis saham berdasarkan kinerja perdangangan,yaitu blue chip stocks, income stocks, growth stocks, speculative stocks, counter cyclical stocks. Jenis-jenis saham berdasarkan kemampuan dalam hak tagih atau klaim,yaitu: saham biasa (common stocks) dan saham preferan (preferred stocks). Saham biasa adalah bukti atas kepemilikan yang tidak memiliki keistimewaan dalam mendapatkan dividen,sedangkan saham preferen adalah saham yang mendapatkan prioritas dalam pembagian dividen perusahaan dan mendapatkan prioritas dalam pengembalian modal dari hasil likuidasi perusahaan.

Segala sesuatu di dunia ini memiliki risiko termasuk dalam hal berinvestasi di saham. Berinvestasi di instrumen saham memiliki resiko yang sangat tinggi dibandingkan instrumen lainnya. Namun berinvestasi di saham lah yang memiliki return tertinggi di antara instrumen lainnya. Harga sebuah saham dapat mengalami kenaikan dan penurun yang drastis hal ini tergantung pada kinerja perusahaan dan psikologi pasar

Untuk membeli saham, investor perlu menyiapkan dana sesuai harga saham dan membayar biaya transaksi untuk perusahan sekuritas. Jika investor menjual sahamnya maka ia akan memperoleh nilai sesuai harga jualnya dan dikurangi fee broker beserta pajak penghasilan. Investor harus membeli saham minimal 1 lot atau 100 lembar saham.